_

_
SELAMAT JORGE MARTIN JUARA DUNIA 2024
Tampilkan postingan dengan label Teknis MotoGP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknis MotoGP. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 September 2016

Sayap 'Diharamkan', Ducati Buat Senjata Baru

Sayap 'Diharamkan', Ducati Buat Senjata Baru

Ducati sebenarnya sangat geram dengan dilarangnya penggunaan sayap pada motor MotoGP. Sayap yang kita lihat di atas roda depan musim ini adalah hasil karya Ducati. Sekarang tim merah mencoba melupakan dan membuat 'senjata' baru yang masih berkaitan dengan Aerodinamika.

Sudah beberapa musim ini penggunaan sayap selalu menjadi kontroversi. Ada yang bilang sayap tersebut membahayakan ada yang mengatakan membuat motor lebih melekat di aspal terutama untuk akselerasi saat keluar dari tikungan.

Musim ini khusus MotoGP diijinkan namum kelas dibawahnya, Moto3 dan Moto2 sudah 'diharamkan'. Musim 2018, penggunaan sayap Resmi dilarang. Para petinggi Ducati sudah melakukan banding terkait masalah ini, namun tetap saja, pihak penyelenggara MotoGP tidak melegalkan.

Sekarang Ducati terus mencari cara yang berkaitan dengan Aerodinamika agar motor lebih cepat dan stabil. Sepertinya mereka telah menemukan cara baru agar motor mampu bersaing dengan Yamaha dan Honda yang kini memimpin.

Dalam sejumlah foto yang dilansir GPOne, memperlihatkan ada sesuatu yang baru dari bagian belakang motor Pirro. Ya, Ducati datang ke Misano dengan sebuah roda belakang yang aneh, karena bagian jari-jarinya hampir tertutup, tidak menampilkan bentuk velg racing sebagaimana biasanya. Mungkin terlihat seperti roda lenticular  yang digunakan dalam cabang balap sepeda, khususnya nomor time trial. dikutip dari Sportsindo.

Hasilnya, Dua pembalap Ducati pada sesi kualifikasi sudah sangat dekat dengan Yamaha dan Honda. Hanya berjarak 0.024 dari Marc Marquez yang berada di posisi empat. (se)
 

Hari Ini Honda Uji Coba Mesin Baru Yang Akan Digunakan 2017

 

Akhirnya kedua pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa dan Marc Marquez dapat menjajal motor baru yang akan digunakan pada musim 2017. Uji coba itu dilakukan di Sirkuit Misano Italia.

Rencananya Honda akan melakukan uji coba pada hari Senin kemarin setelah hari balapan Minggu. Tetapi kendala cuaca yang membuat pabrikan jepang itu mengurungkan niatnya. MotoGP akan digelar 25 september, jadi para kru dan pembalap masih ada waktu luang.

Meskipun hanya uji coba, pihak otoritas MotoGP membuat aturan yang tidak boleh dilakukan saat uji coba. Salah satunya mesin tidak boleh di rubah-rubah. Hal itu diijinkan nanti setelah musim ini berakhir.

Musim ini Honda mengalami masalah elektronik terkait dengan ECU, suatu perangkat yang ditanam pada motor. Ada tim yang langsung cocok dengan ECU dan ada yang belum. Fokus uji coba Honda kali ini yaitu menyatukan ECU dengan mesin 2017, agar dimusim depan tidak ada masalah.

Selain Honda Ducati juga melakukan ijicoba di Misanao. Dikabarkan Ducati menguji coba Aerodinamika baru untuk motor yang akan digunakan Lorenzo.(se)

Selasa, 06 September 2016

Ini Alat Pencatat Kecepatan di MotoGP

 
 
Catatan waktu menjadi hal yang krusial dalam dunia balap, termasuk pada ajang MotoGP. Bagaimana tidak, waktulah yang akan menentukan posisi seorang pembalap sebelum dan sesudah balapan berlangsung.

Tidak mudah untuk mencatat kecepatan waktu seorang pembalap. Sebagaimana diberitakan Mens Health, Selasa (6/9/2016), alat pertama yang dibutuhkan untuk mencatat kecepatan waktu pembalap adalah black box. 

Black box terdapat di setiap motor pembalap. Kotak kecil berukuran seperti tempat kartu itu terletak di bagian bawah motor dan berfungsi untuk merekam kecepatan hingga 250 mph.

Seseorang yang bertugas sebagai transponder nantinya akan mengirimkan data yang tercatat di black box kepada pencatat waktu. Dengan begitu, para ofisial yang berada di pinggir trek bisa memberi tahu pembalap keadaan di atas trek.

Hal selanjutnya yang diperlukan adalah papan checkpoints track. Di beberapa sirkuit MotoGP, setidaknya terdapat 15 papan checkpoints di setiap treknya yang akan menuliskan perkembangan posisi balapan secara real-time. Keberadaan papan checkpoints akan memudahkan transponder mengirimkan status secara umum, yang biasanya muncul di layar televisi yang menyiarkan langsung balapan.

Untuk bisa mencatat kecepatan waktu pembalap, diperlukan banyak orang. Menurut Mens Health, dalam satu tim setidaknya terdapat 12 orang yang bertugas untuk mencatat waktu, dengan rincian lima orang yang duduk di kantor yang berlokasi dengan garis finis, dua hingga tiga orang bertugas untuk mengatur teknologi informasi dan grafis, serta sisanya mengatur ribuan kabel dan peralatan lain.

Dalam menjalankan tugasnya, tim pencatat waktu pasti juga memiliki rencana cadangan. Selain dari status yang ditunjukkan oleh black box, pencatat waktu juga melakukan tugasnya berdasarkan hasil dari kamera. Biasanya, kamera dipasang dekat garis finis. Kamera tersebut bisa mengambil 10 ribu foto per detik.

Kamera, komputer, dan alat-alat lainnya memang menjadi peralatan wajib bagi para pencatat waktu. Biasanya sebelum balapan berlangsung, tim pencatat waktu harus menyiapkan berbagai peralatan dengan berat total 8 ton (8.000 kilogram) pada setiap balapannya. (oz)
sumber:http://sports.okezone.com/read/2016/09/06/38/1482678/sportpedia-rahasia-di-balik-catatan-kecepatan-waktu-motogp

Sabtu, 27 Agustus 2016

Rossi Lanjut Uji Coba di Misano

 

Setelah beberapa tim melakukan uji coba di Brno pasca balapan, Valentino Rossi dan tim lanjut uji coba di Sirkuit dekat rumahnya Misano. Salah satu foto di uji coba itu dipasang Rossi di Instagramnya @valeyellow46.

Tujian uji coba itu masih sama, yaitu pengembangan komponen baru Yamaha. Dikabarkan Rossi akan menggunakan sasis baru di balapan seri berikutnya Silverstone. 

Kini Rossi sedang bersemangat mengejar pembalap Repsol Honda, Marc Marquez yang berada di puncak klasmen. Setelah bisa menggusur rekan satu timnya Jorge Lorenzo di posisi dua. Kini misi Rossi mengejar Marquez. (se)
 

Minggu, 21 Agustus 2016

Hasil Balapan MotoGP, Brno : Crutchlow Juara, Rossi Dua

 
Hasil Balapan MotoGP, Brno : Crutchlow Juara, Rossi Dua

Pembalap tim Honda satelit Cal Crutchlow akhirnya memenangi balapan di Sirkuit Brno setelah menunggu 35 tahun. Duduk di posisi dua pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan tiga ada Marc Marquez

Balapan di Brno dilaksanakan Minggu malam, 21 Agustus 2016. Balapan dalam kondisi cuaca mendung dan trek masih basah setelah sebelumnya hujan. Duduk di lima besar ada Loreiz Baz dan Hector Barbera kelima

SatuempatNet, merangkum jalannya balapan. KLIK DISINI

Hasil Balapan MotoGP Brno

Hasil Balapan MotoGP, Brno : Crutchlow Juara, Rossi Dua

Jumat, 12 Agustus 2016

Tikungan Red Bull Ring Dirubah. Karena Saran Rossi?

 
Tikungan Red Bull Ring Dirubah. Karena Saran Rossi?

Sirkuit Red Bull Ring mengalami sedikit modifikasi terkait masalah keamanan. Sebelumnya Pembalap Movistar Yamha, Valentino Rossi mengkritik tikungan tersebut karena dianggap membahayakan para pembalap.

Sejak terakhir digunakan 1997, Sirkuit Red Bul Ring ini belum pernah menggelar balapan MotoGP lagi. Setelah diputuskan musim 2016 ini digunakan, maka pada bulan Juli lalu para pembalap melakukan uji coba di Sirkuit milik Red Bull ini.


Dari hasil uji coba di temukan beberapa fakta bahwa tikungan 10 masih membahayakan untuk pembalap MotoGP, dengan alasan antara lintasan dan pembatas terlalu dekat jaraknya. Valentino Rossi sebelum itu juga berulang kali menyarankan tikungan tersebut harus dirubah agar tidak menimbulkan korban.

Tetapi perubahan tersebut bukan atas saran Rossi, namun beberapa pembalap sudah berdiskusi dengan Franco Uncini Safety Officer Federasi Motor Internasional (FIM). Dan disepakati bahwa tikungan 10 dirubah.


FIM dan para pembalap sepakat bahwa lebar tikungan 10 akan dikurangi dari 13 me menjadi 10 m. Hal ini bertujuan agar kecepatan para pebalap berkurang  ketika mereka keluar dari tikungan.
Karena perubahan ini catatan waktu dalam sesi tes pada bulan Juli lalu tidak lagi dianggap relevan. Begitu berita MotoGP di situs resmi MotoGP.(des)

Selasa, 09 Agustus 2016

Memasuki Paruh Kedua Musim, Motor Suzuki Masih Bermasalah

 
Memasuki Paruh Kedua Musim, Motor Suzuki Masih Bermasalah

MotoGP kini sudah memasuki paruh kedua musim. Ditandai dengan balapn di Jerman adalah seri terkahir paruh pertama musim 2016 ini. Suzuki menurut pembalapnya Aleix Espargaro masih mengeluhkan tunggangannya bermasalah. 

Masih menurut Espargaro, masalah yang dihadapi Suzuki masih seputar ban belakang dan power. Musim ini mamang performa motor lebih baik dari musim 2015. Meskipun ada masalah namun terkadang Suzuki mampu bersaing dengan Honda dan Yamaha.

"Di uji coba pra musim, kami merasakan motor kami lebih baik. Tapi belum mencapai pada performa yang kami inginkan" kata pembalap 27 tahun itu.

Pembalap Spanyol itu kini menduuki posisi 11 dengan 53 poin. Espargaro berharap pada paruh musim kedua akan bisa meningkatkan performanya (oz)

Senin, 01 Agustus 2016

Repsol Honda Akan Terus Lakukan Inovasi

 
Repsol Honda Akan Terus Lakukan Inovasi

Repsol Honda sudah menunjukan performa yang cukup lumanyan di beberapa seri ini. Pada awal musim Honda diterpa masalah dengan ban dan masalah elektronik standar yang diwajibkan penyelenggara MotoGP. Namun Honda akan tetap melakukan Inovasi.

Inovasi yang dimaksuda yaitu Honda tidak akan puas atau berhenti mengembangkan motor meskipun sudah memuncaki klasmen dipertengahan musim ini. Hal tersebut disampaikan Bos Honda Livio Suppo. Pimpinan Honda itu mengatakan inovasi dibutuhkan agar Honda tidak jalan ditempat.

"Kami akan selalu maju mempelajari berbagai inovasi baru, agar kami tidak tertinggal dan berjalan ditempat. Maka itu kami perlu malakukan pengembangan teknis"kata Suppo di speedweek.

"Di MotoGP tidak ada tim yang hanya berjalan ditempat, kami terus melakukan berubahan secara teknis. Untuk saat ini kami melakukan pengembangan pada sasis"lanjut Suppo.(oz)

Sabtu, 30 Juli 2016

Rossi : MotoGP Jerman Sangat Melelahkan

 

Sudah sekitar dua minggu balapan MotoGP Jerman berlalu, tapi Rossi baru berkomentar tentang sulitnya balapan tersebut. The Doctor mengaku sangat kelelahan untuk bisa menyelesaikan balapan di Sirkuit Sachsenring itu 

Balapan yang diawali dengan hujan itu Rossi sebenaranya sudah memimpin di lap-lap awal. Pertarungan dibaris depan bersama Ducati berlangsung separuh balapan lebih, namun pada saat lintasan mengering dan semua pembalap berganti motor, disinilah kesialan Rossi datang.

Menggunakan motor kedua, pembalap Italia itu tidak secepat pembalap Ducati yang dari awal balapan bertarung dengannya. Marquez yang sempat meluncur ke gravel dan ketinggalan jauh, diuntungkan dengan berganti motor lebih cepat dan pemenangnya adalah Marquez.

"Mungkin tidak ada pembalap yang menyukai Sirkuit ini, ini lintasan yang sangat aneh untuk saya secara pribadi"kata Rossi dikutip Speedweek.

"Diawali dengan hujan dan lalu kering, itu membuat balapan menjadi melelahkan. Secara fisik tenaga saya sangat terkuras"kata pembalap Italia itu (oz)

Sabtu, 04 Juni 2016

Akibat Meningalnya Pembalap Moto2, Sirkuit Catalunya desain Ulang Lintasan

 

Setelah mengakibatkan adanya korban. Sirkuit Catalunya segera di desain ulang. Sepeti diberitakan sebelumnya. Pembalap Moto2  meninggal dunia akibat insiden di tikungan 12.

Tikungan 12 bersifat tikungan cepat. Setelah kejadian tersebut, Komisi Keselamatan MotoGP mengelar pertemuan dengan semua pembalap. Dan disepakati akan ada perubahan di tikungan 12 itu.

Sirkuit Catalunya ini selain digunakan untuk MotoGP juga digunakan untuk mengelar balapan Formula 1. Dan ada beberapa tikungan yang tidak sama antara Formula 1 dan MotoGP

Pertama yaitu tikungan 10, kalau Formula 1 menggunakan belokan yang lebih tajam. Kedua adalah di tikungan 12, di mana pada Formula1 dibuat menjadi chicane yang artinya bertambah dua belokan sebelum masuk ke trek lurus.

Dengan adanya perubahan ini, pebalap pun diberikan waktu lebih panjang di sesi latihan bebas Sabtu 4 Juni ini, untuk memberikan kesempatan lebih menyesuaikan diri dengan lintasan. 
sumber gambar:twitter crash.net
(dt) 

Kamis, 02 Juni 2016

ECU adalah Perangkat Baru Yang Membuat Honda Tak Maksimal

 
sumber:tmcblog
Sudah banyak tulisan tentang ECU ini di media-media besar atau blog-blog otomotif, tapi tak ada salahnya kalau SATUEMPATnet masih membahasnya sekarang. Masalah ECU ini kembali dibahas karena Honda tidak puas dengan perngkat ini

ECU adalah perangkat baru yang harus digunakan pada MotoGP musim 2016. Dan semua tim wajib menggunakannya. Perangkat ini diproduksi oleh Magneti Marelli asal Italia. 

Berbeda dengan Yamaha, Ducati dan Suzuki yang langsung cocok dengan perangkat ini, motor Honda belum juga bisa beradaptasi dengan ECU, sehingga pembalapnya selalu mengeluhkan masalah akselerasi. ECU sudah diatur oleh pihak penyelenggara MotoGP dan merupakan perangkat standar. Jika musim sebelumnya bisa diatur sesuai kebutuhan tim masing-masing

ECU adalah Perangkat Baru Yang Membuat Honda Tak Maksimal
Seperti ini fisik dari ECU. sumber:liputan6

Sebenarnya apa perbedaan perangkat standar ini dengan perangkat sebelumnya?
ECU musim 2016 ini tidak memungkinkan pembalap untuk mengatur traksi dan pemakaian bahan bakar saat balapan.

ECU standar ini harus diseting seluruhnya sebelum balapan. Sehingga jika di balapan terjadi perubahan cuaca atau suhu, alat ini tidak bisa otomatis menyesuaikan keadaan tersebut. Untuk kontraol traksi masih bisa dilakukan pembalap dengan menekan tombol di stang.
(lpn)

Motor Lambat, Honda Salahkan Software

 
Motor Lambat, Honda Salahkan Software

Pabrikan Jepang, Honda di musim ini kurang kompetitif. Pembalapnya, Marquez sering mengeluhkan masalah akselerasi motor. Mereka menyalahkan sofware ECU di motor RC213V tunggangan Marc Marquez dan Dani Pedrosa.

Motor-motor Honda yang di tim satelit juga mangalami hal yang sama. Tetapi sebaliknya, tim Yamaha, Ducati juga Suzuki mengalai peningkatan performa dengan adanya regulasi ECU ini.

Aturan penyeragaman ECU  membuat Honda memburuk dari sisi akselerasi. Pedrosa meminta peningkatan kinerja dari mesin dan sasis.

"Entah bagaimana kami butuh cara untuk membuat perangkat elektronik bekerja lebih baik, karena masih kurang pengetahuan untuk software baru. Saya pikir kami masih memiliki kesempatan untuk membuat motor lebih halus, lebih stabil, terutama pada kontrol traksi," kata Pedrosa pada Autosport.ditulis liputan6


Pedrosa menambahkan bila Honda telah menguji motor terbaru memakai setelan ECU hasil pengembangan musim lalu. Sayangnya, kemampuan motor masih belum maksimal sekalipun software ECU lebih baik.

"Tentu saja software lama lebih baik, tapi beberapa permasalahan pada motor kurang lebih masih tetap sama. Komponen elektronik dapat membantu kami untuk menutupi beberapa kelemahan mesin," kata pembalap Spanyol itu.
sumber:liputan6

Rabu, 01 Juni 2016

Mantan Pembalap Ini Tahu Kekuatan Motor Hanya Sekali Melihat

 
Mantan Pembalap Ini Tahu Kekuatan Motor Hanya Sekali Melihat
foto:gpone
Lucas Cadolora adalah mantan juara dunia tiga kali juga pernah membalap bersama Honda dan Yamaha. Karena sudah lama bergelut dengan balapan, pria berumur 53 tahun tersebut mampu menganalisa potensi motor hanya dengan sekali tatap.

Mulai tahun lalu Luca juga menjadi pelatih Rossi di MotoGP Untuk musim ini Dia juga menilai tentang potensi motor yang ditunggangi Rossi, dan apa yang Dia lihat sudah disampaikan kepada Rossi dan teknisinya.

"Terkadang saya bisa melihat kemampuan motor hanya dengan mengamatinya, sulit dijelaskan memang. tapi itulah perasaan yang saya miliki" katanya dikutip dati Speedweek

"Saat saya melihat motor dari luar, saya ingin duduk diatasnya. Ini bukan masalah teknis, ini maslah presepsi. Setelah itu saya mengatakan pandangan saya pada teknisi Yamaha, lalu Rossi yang memutuskan"kata Luca

Sekarang Luca menjadi pembimbing Rossi, dan itu atas permintaan The Doctor
(ozn)

Kamis, 26 Mei 2016

Terungkap! Misteri Rusaknya Motor Rossi di Balapan Italia

 

Valentino Rossi tidak bisa finis di balapan Sirkuit Mugello pekan kemarin. Motor Yamaha YZR M1 yang ditunganginya mengeluarkan asap di lap 8. Hasilnya The Doctor tak finis di depan publiknya sendiri.

Masalah tersebut bukan terjadi pada Rossi saja. Kerusakan yang sama juga terjadi pada rekan satu timnya, Lorenzo. Tetapi beruntung bagi Lorenzo, motornya rusak saat sesi pemanasan beberapa jam menjelang balapan.

Tanggap dengan keadaan ini, usai balapan Yamaha langsung membawa mesin motor kedua pembalapnya ke markas besar di Jepang.

Rossi bukan hanya pembalap, Dia juga mengerti masalah mesin. Pembalap 37 tahun itu mengatakan penyebabnya adalah seized engine, yaitu keadaan dimana beberapa bagian mesin kehilangan pelumas sehingga terkikis, baik karena gesekan, panas, atau kegagalan mekanis lainnya.

Selain Rossi, dan analisis dari berbagai pihak ada salah satu anggota mekanis yang juga angkat bicara. Dibanding dengan dugaan yang lain, dugaan anggota tim ini diyakini lebih sahih.

Mengungkapkan kepada Motorsport, mekanik itu mengatakan bahwa penyebab utama pada kasus Rossi adalah mesin M1 mengalami overrev pada trek lurus utama di sirkuit tersebut. Overrev sendiri sederhananya adalah putaran mesin yang melebihi batas normal.

Beberapa detik sebelum kejadian, pada trek lurus utama sirkuit itu, ban belakang Rossi berputar di udara sehingga kehilangan grip. Pada momen inilah rev per menit meningkat. Ban belakang berputar sekira 380 km/jam, padahal top speed Yamaha `hanya` 341 km/jam saja. 

Kenapa hal ini baru terjadi pada musim ini? Karena hal ini disebabkan Yamaha punya perangkat elektronik baru. "Perangkat elektronik baru tersebut kurang canggih dan kurang presisi dalam mengantisipasi masalah ini akibatnya pada pengaturan pengapian saat terjadi overrevving seperti proses ignition cut-off," kata sumber tersebut.

Jawaban `mungkin` disebabkan karena ini bukanlah jawaban resmi dari tim Yamaha. Pabrikan Jepang ini bahkan dikatakan tidak ingin memberikan kesimpulan akhir terkait dengan masalah yang menimpa Rossi, dan Jorge Lorenzo di sesi latihan.

Selain itu, mekanik tersebut juga mengingatkan bahwa "Valentino terus berada di belakang Jorge sepanjang waktu, dan itu mungkin artinya dia (Rossi) tidak mendapat udara bersih untuk mendinginkan mesin."

Rabu, 25 Mei 2016

Ini Spesifikasi Motor Rossi dan Lorenzo, 2016

 
spesifikasi motor Rossi Lorenzo

Tim Yamaha Factory Racing menuai hasil gemilang pada balap MotoGP 2015. Kedua pembalapnya yakni Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi masing-masing menduduki peringkat 1 dan 2 pada ajang tersebut.

Menyambut musim 2016, tim berlogo garputala itu langsung tancap gas dengan menyiapkan generasi terbaru YZR-M1 untuk kedua pembalap dengan spesifikasi yang lebih mumpuni. Ubahan dilakukan untuk mendongrak performa di atas aspal.

Yamaha YZR-M1 dibekali mesin empat silinder 1.000 cc berpendingin cairan dengan teknologi crossplane crankshaft, yang dikawinkan transmisi enam percepatan. Daya maksimal yang diproduksi lebih dari 240 Tk. Demikian dilansir dari Yamaha-racing, Kamis (21/1/2015)

Mesin ini tergantung pada sasis alumunium twin tube deltabox yang dikombinasikan lengan ayun belakang berbahan alumunium. Adapun bobot keseluruhan sepeda motor mencapai 157 kilogram yang disesuaikan dengan regulasi FIM.

Ubahan terdapat di bagian kaki-kaki dimana pada musim ini MotoGP Michelin jadi supplier tunggal menggantikan Bridgestone. Untuk spesifikasi YZR-M1 memiliki diameter 17 inci depan-belakang dengan karakter slick, intermedium, dan ban basah untuk balap di kala hujan. Pada YZR-M1, Yamaha menggunakan velg Magnesium dari MFR berdiameter 16,5 inci untuk roda depan dan belakang.

Lebih lanjut, Yamaha mempercayakan Ohlins sebagai penyedia suspensi untuk YZR-M1. Pada bagian depan menggunakan jenis upside down sedangkan suspensi belakang berupa monoshock.

Terakhir pada komponen rem, Yamaha YZR-M1 menggunakan peranti bikinan Brembo dengan lebar piringan 320 atau 340 mm untuk roda depan yang terbuat dari bahan karbon. Sementara itu, cakram belakang dibuat dari bahan stainless steel. Roda depan menggunakan kaliper empat piston di sisi kiri dan kanan sedangkan rem belakang didukung sebuah kaliper double piston.

Selain segala aspek tersebut, beberapa ubahan hadir pada desain muffler. Knalpot YZR-M1 kini pipanya jauh lebih pendek dengan lubang didesain nyaris sejajar dengan panel lengan ayun. 

Desain fairing juga turut disesuaikan dimana lubang udara samping kali ini ukurannya lebih kecil dibanding model musim lalu. Sementara itu, frame fairing turut direvisi yang kini ukurannya lebih lebar dan terbuka.
http://otomotif.liputan6.com/read/2417188/mengintip-motor-baru-rossi-lorenzo-di-motogp-2016

Yamaha Serius!, Mesin Rosi dan Lorenzo dibawa ke Jepang

 
dibawa ke jepang

Yamaha serius menangani rusaknya dua Motor di balapan Mugello, Italia. Movistar Yamaha membawa kedua mesin motor milk Rossi dan Lorenzo ke markas pengembangan dan penelitian milik Yamaha di Jepang.

Rossi mengalami kerusakan motor saat balapan dan terpaksa masuk garasi di lap 8 karena, motor mengeluarka asap. Padahal saat itu pembalap tuan rumah itu di posisi dua tepat dibelakang Lorenzo yang memimpin balapan.

Beruntung bagi Lorenzo, kerena motornya mengalami hal yang sama tapi itu terjadi saat pagi hari di latihan. tetapi nbalapan tetap menerik karena ada duel antara Marquez dan Lorenzo sampai finis


Lin Jarvis, Direktur pelaksana Movistar Yamaha, mengatakan kegagalan mesin di Mugello, Italia sangat mengejutkan. karena, kali terakhir Yamaha mengalami kegagalan mesin di MotoGP pada 2007, ketika Rossi gagal finis di GP San Marino.

Tapi Jarvis mengatakan Yamaha masih beruntung, karena dua motor tidak gagal bersamaan di balapan dan Yamaha masih bisa memperoleh poin dari satu pembalap

Selasa, 24 Mei 2016

Ada Banyak Sensor di Baju Balap MotoGP

 

Saat membalap di MotoGP, para pembalap wajib mengunakan pakaian khusus balap atau bahasa kerennya disebut Wearpack. Selain untuk perlindungan, baju balap juga harus nyaman saat dipakai.

Wearpack untuk balap kelas MotoGP wajib dilengkapi dengan pelindung di hampir seluruh titik vital pada tubuh pembalap, antara lain bagian dada, tulang belakang, lengan, siku, lutut, dan tulang kering. Panel pelindung tersebut dibuat dari bahan karbon kevlar.

Sistem perlindungan bagi tubuh para pembalap tidak cukup sampai disitu karena perusahaan apparel juga menyiapkan airbag saat membuat wearpack. Kantung udara ini perfungsi melindungi organ tubuh yang rentan cedera ketika kecelakaan.

Sensor pada baju balap mendeteksi gerak tubuh pembalap saat terhempas dari motor, kemudian mengaktifkan airbag hanya dalam 0,3 detik.



Sesuai standar maka produsen wearpack seperti Alpinestars atau Dainese menggunakan kulit kanguru untuk bahan dasarnya. Kulit tersebut telah teruji masalah daya tahan lalu lebih lentur dan memiliki bobot lebih ringan daripada kulit sapi.

Dalam cuaca terik maka wearpack juga dilengkapi dengan sistem pendingin. Di dalam wearpack terdapat pompa kecil yang bekerja menggunakan baterai untuk memberi sirkulasi udara.

Selain itu, pembalap juga tidak perlu khawatir kehausan atau dehidrasi saat memacu motornya karena di balik punuk wearpack terdapat ruang untuk menyimpan minuman yang tersambung dengan selang kecil.
sumber gambar:google

Senin, 23 Mei 2016

Misteri Rusaknya Motor Rossi

 

Yamaha masih meneliti apa yang terjadi pada motor Lorenzo dan Rossi. Belum ada pernyataan resmi dari Yamaha tentang masalah motor kedua pembalapnya.

Di balapan Mugello, Italia. Pada lap kedelapan Rossi yang sedang menempel Lorenzo harus meminggirkan motornya, keluar asap dan ke Garasi. Sementara Lorenzo lebih beruntung. Pembalap Spanyol itu mengalami hal serupa, tetapi bukan di balapan. Motor Lorenzo mengeluarkan asap pada pemanasan beberapa jam sebelum balapan

"Saya beruntung motor rusak di pemanasan bukan saat balapan seperti Rossi, dia sangat tidak beruntung. Ini situasi yang aneh, karena hanya dalam beberapa jam dua mesin kami rusak," ujar Lorenzo seperti dikutip dari Crash.net. dan ditulis cnnindonesia

Rossi mengatakan Yamaha tidak punya waktu untuk menginvestigasi masalah yang ada pada motor Lorenzo. Karena balapan segera dimulai.

"Kami sedikit khawatir, karena ini tidak pernah terjadi. Mesin motor saya punya kilometer yang lebih sedikit daripada punya Lorenzo. Waktunya terlalu mepet untuk membuka mesin dan mengerti apa yang terjadi, jadi kami terus menggunakan mesin kami dan tidak beruntung," kata Rossi.

Rossi merasakan ada yang aneh di motornya saat lap ke keenam, lalu benar-benar terjadi di lap kedelapan.

"Pada lap keenam motor saya sudah mengalami masalah, dan kopling tidak terbuka," ujar Rossi yang sangat kecewa  

Direktur tim Movistar Yamaha, Massimo Meregalli, mengatakan akan memanfaatkan waktu sebelum balapan berikutnya di Catalunya untuk meneliti apa yang terjadi pada motor Yamaha yang diberi nama M1 itu.

"Kami akan melihat apa yang terjadi hari ini untuk bisa kembali dengan persiapan terbaik di seri berikutnya di Barcelona," ucap Meregalli.

Minggu, 08 Mei 2016

Kenapa Rem Depan Motor MotoGP Berukuran 340 mm? Ini Jawabannya

 

Balapan MotoGP adalah balapan motor paling bergengsi dimuka bumi ini. Maka itu, gelaran balapan ini menjadi riset roda dua. Meskipun pihak penyelenggara, Dorna mengeluarkan aturan utuk menekan biaya yang dikeluarkan pada semua tim, tetapi riset tetap dijalankan dan performa motor semakin meningkat

tak tekecuali masalah Rem. Pada motor MotoGP rem juga harus diimbangi peranti yang mumpuni. Untuk itu, Brembo sebagai vendor penyedia rem di MotoGP menyiapkan rem depan berdiameter 340 milimeter untuk kuda besi bermesin seliter.

"Dalam beberapa tahun terakhir, aturan yang diberlakukan membuat sepeda motor jadi sangat berat menyesuaikan kecepatan tinggi. Ini membuat kami harus memperbarui sistem pengereman karbon kami," kata Lorenzo Bortolozzo, Brembo MotoGP Customer Manager, sebagaimana diwartakan Motorcycle.

Pada musim 2013 lalu motor masih menggunakan cakram berdiameter 320 mm. Penambahan diameter ini menurut Bortolozzo dimaksudkan untuk mendukung peningkatan performa serta aspek keselamatan. Bahan Material piringan rem ini menggunakan karbon, yang kemampuannya bekerja pada temperatur tinggi.

"Pengereman pada sepeda motor melalui energi kinetik yang berakibat menghasilkan panas akibat gesekan dari piringan dan kampas yang keduanya dibuat dari bahan karbon," katanya.

Peningkatan diameter ini menurutnya juga berpengaruh terhadap berat dari cakram tersebut. Namun demikian, diameter 340 mm dinilai lebih baik untuk melepas panas yang berpengaruh pada aspek keselamatan para pembalap

"Peningkatan bobot sekira 100 gram namun tidak terlalu berpengaruh bagi pembalap yang sebelumnya menggunakan cakram berbobot 1,3 kilogram. Sementara itu, velg dan roda menyumbang bobot yang jauh lebih besar. Ada perbedaan suhu hingga 100 derajat antara cakram 320 dan 340 mm, yang jelas intervensi ini sangat penting untuk meningkatkan keselamatan pengendara" tuturnya.
ref:liputan6.com