_

_
SELAMAT JORGE MARTIN JUARA DUNIA 2024
Tampilkan postingan dengan label Berita Terbaru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Terbaru. Tampilkan semua postingan

Minggu, 01 Desember 2024

Aprilia : Martin Pakai No. 1 atau Tidak, Terserah Dia

 
Juara Dunia 2024, Jorge Martin, belum menentukan apakah musim 2025 bersama Aprilia akan menggunakan Nomor 1 atau tetap nomor 89. Ini juga menjadi teka teki para penggemar motogp, juga menjadi beda pendapat antara bos Aprilia dan Bos Ducati.

Mitosnya, siapa juara dunia yang memakai nomor 1 tidak bisa mempertahankan gelarnya. Namun mitos itu sudah dipatahkan oleh Pecco Bagnaia dengan memakai nomor 1 di tahun 2022 dan bisa mempertahankan geler tahun berikutnya. Meskipun itu tidak lama hanya dua tahun.

Marc Marquez dan Valentino Rossi, delapan dan sembilan gelar mereka raih dengan tanpa sekalipun menggunakan nomor satu. Dengan kenyataan ini mungkin Martin masih bingung apakah mitos ini benar atau tidak.

Berkaitan dengan hal tersebut Manajer tim Pabrikan Ducati Davide Tardozzi mengatakan " kita lihat saja, apakah jika Martin menggunakan nomor 1, apakah dia bisa mempertahankan" 

Namun Bos Aprilia sendiri, Massimo Rivola memberikan kebebasan pada Martin dan tidak memberi tekanan. " Bebas bagi Dia "Martin" Aprilia tidak menekan.

Sabtu, 30 November 2024

Martin : Ducati Pasti Menyesal Melepaskan Saya

 
Terkesan masih mengharapkan Ducati, Jorge Martin menganggap Ducati meyesal telah melepaskan Dia dan lebih memilih Marc Marquez. Tapi Martin membuktikan kualitasnya kepada Ducati dengan mengunci gelar juara dan mengambil alih No.1 dari Pecco Bagnaia.

"Impian saya sejak kecil adalah menjadi juara dunia motogp. Itu tidak mudah saya bekerja keras untuk itu mewujudkannya. Dan sekarang apa yang sudah saya usahakan terwujud." Kata pembalap Spanyol itu

"Bagnaia, Marquez dan Bastianini adalah pembalap-pembalap yang membuat saya lebih kuat selain mereka yang menang Ada pembalap lain kadang kala menang tapi saya selalu ada di dalam setiap pertarungan. Ini adalah musim yang sulit, ini Adalah pertarungan yang sulit saya melawanpembalap-pembalap hebat dan saya sebagai pemenang keluar sebagai juara" kata juara dunia moto3 tahun 2018 itu

Martin sempat kecewa sempat Mengalami penurunan mental di kala tidak bisa bergabung dengan Ducati musim depan. Tetapi dia akhirnya bangkit dan juga Ducati mempersilahkan Martin, memberikan kesempatan Martin setara dengan Bagnai di pertarungan pertarungan selanjutnya. Intinya Ducati tidak memberikan kepada salah satu pembalap hal yang spesial Semuanya sama antara pecco dan Martin sama memberikan kesempatan mereka bertarung yang Fair.

Tantangan  menanti Martin di musim 2025. Apakah Martin bisa membawa Aprilia juara dunia atau Marquez yang akan juara dunia yang diprediksi oleh banyak kalangan karena Marquez sudah menjajal motor Ducati 2025 di tes Barcelona. Marquez mengatakan sangat nyaman.

Jumat, 29 November 2024

Marquez menginginkan gelar juara dunia ke-10

 
Pemegang gelar juara dunia 8 kali tersebut, sangat berambisi untuk menggenapkan gelarnya menjadi 10. Ditunjang dengan tunggangannya yang kompetitif menurut Ducati, Marquez sangat percaya diri akan memenangkan gelar juara dunia musim depan.

Pembalap asal Spanyol ini keluar dari Repsol Honda setelah Honda tidak bisa memberikan motor yang kompetitif. Pindah ke tim satelit Ducati yaitu gresini racing, Marquez tanpa bayaran mau membalap untuk tim tersebut. Membuktikan bisa kompetitif yaitu pernah menang dan terkadang podium, Marquez langsung direkrut tim utama Ducati yaitu Ducati Corse, menyingkirkan juara dunia 2024  Jorge Martin.

Martin sudah lama membalap dan mengabdi di Ducati tapi setelah kedatangan Marquez Martin jadi pindah ke tim Aprilia. Kepindahan Martin tentu karena Ducati pabrikan lebih memilih Marquez dengan alasan marketing.

Saat Ducati memilih Marquez banyak kalangan mengkritik Ducati karena Martin yang dari awal bergabung dengan Ducati Kenapa harus memilih Marquez. Dari segi umur Marquez juga lebih tua daripada Martin. Ditambah lagi prestasi Martin Yang Tidak diragukan, dia bisa mengimbangi bahkan mengalahkan Bagnaia di akhir musim dengan keluar sebagai juara dunia MotoGP 2024.

Efek dari Ducati memilih Marquez yaitu tim satelit pramac Ducati mengundurkan diri dan bergabung dengan Yamaha untuk musim 2025. Pembalap kedua Ducati Bastian Ini juga hengkang dengan bergabung di KTM. 

Dengan kenyataan seperti itu maka Marquez ditunggu banyak penggemar MotoGP Apakah dia bisa membuktikan juara dunia di tahun berikutnya yaitu tahun 2005 atau kalah dengan pembalap lain. Mendapatkan motor yang sudah membawanya peringkat tiga di tahun ini (2024) pembalap Spanyol tersebut berharap secara pribadi maupun ditunggu banyak pihak untuk keluar sebagai juara di akhir musim 2025.

Jika itu terjadi, maka Mrquez akan mengacungkan sepuluh jari saat selebrasi atau perayaan juara dunia. Dan tentunya menyamai rekor Legenda Motogp, Valentino Rossi

Selasa, 26 November 2024

Bagnaia Radio di Motogp Membahayakan Pembalap

 
Juara Dunia Motogp tiga kali Pecco Bagnaia mengaku pesimis jika radio diterapkan di Motogp. Pembalap italia ini mengatakan sangat terganggu dengan kabel kabel yang terhubung antara tubuhnya dan Helm.

"Saya sudah mencobanya, malah kabel radio itu menggamggu saya. Juga saya tidak mendengar apa apa di dalam helm." Kata pemilik No.1 di tahun 2023 dan 2024 tersebut

Depatemen Teknologi Dorna telah mengembangkan radio komunikasi ini dalam beberapa tahun. Menurut Dorna ini demi keselamatan pembalap dan juga untuk kepentingan bisnis motogp di musim mendatang.

Selama ini para pembalap hanya menerima pesan dari layar dasboard di motor. Selain itu mereka juga menerima pesan dari papan di pinggir lintasan tepatnya sekitar garis finis start

Pembalap uji coba Ducati, Michelle Pirro, dan Manajer Davide Tardozzi, adalah orang pertama yang mencoba bertukar pesan.

" Tetapi jika peraturan sudah diberlakukan dan saya tidak menggunakan, Pasti saya akan didenda. Maka dengan terpaksa saya pada akhirnya akan memakainya" ujar Bagnaia

Minggu, 18 Agustus 2024

Hasil Sprint Race MotoGP Austria : Bagnaia menang, Martin Penalti, Marquez Terjatuh

 
Balapan di red bull ring tadi malam dimenangkan oleh Francesco bagnaia. Martin pesaing ketatnya Berada di posisi 2 setelah mendapatkan long lap penalti. Marquez diuntungkan dengan penalti Martin, Marquez bisa menyodok di posisi 2 mengejar Bagnaia. Namun sayang terjatuh sebelum finis.

Di awal memang Bagnaia sempat dibayang-bayangi oleh Martin namun secara keseluruhan juara dunia bertahan itu selalu memimpin 14 putaran di posisi depan. 

Di tikungan kedua yaitu tikungan "S" Martin berusaha mengerem lambat namun motornya sulit dikendalikan lalu Martin memotong tikungan tersebut. Penyelenggara MotoGP lalu memberikan Martin penalti karena alasannya Martin tidak kehilangan satu detik pun setelah memotong tikungan.

Dengan podium ini Bagnaia kembali memimpin klasmen sementara dengan 250 poin, sama dengan poin yang diperoleh Martin. Ditempat ketiga ada Enea Bastianini dan Marquez keempat

Sabtu, 10 Agustus 2024

Apakah Ducati Dalam Masalah?

 

Ducati kini menghadapi dilema besar terkait penggunaan nomor satu pada salah satu motor mereka tahun depan, sebuah situasi yang sebagian besar disebabkan oleh ambisi dan kekuatan Marc Márquez. Márquez menuntut motor pabrikan penuh dan menolak posisi di tim Pramac, yang menyebabkan kesulitan bagi Ducati.

Akibatnya, Pramac memutuskan untuk mengakhiri kemitraan 20 tahun mereka dengan Ducati dan beralih ke Yamaha mulai tahun depan. Namun, Davide Tardozzi, bos Ducati, mengonfirmasi di Silverstone bahwa selain dua motor GP25 untuk Bagnaia dan Márquez di tim pabrikan, satu motor tambahan akan diberikan kepada Di Giannantonio di tim VR46 milik Rossi. Seandainya Ducati memberikan motor tersebut kepada tim Gresini tempat Márquez saat ini berada, Márquez mungkin akan tetap bertahan di sana. Martin bisa dipromosikan seperti yang ia inginkan, dan Bastianini akan merasa puas dengan perlakuan istimewa di Pramac.

Ducati kini berada dalam posisi sulit. Di masa lalu, mereka enggan mengeluarkan perintah tim, seperti yang terjadi tahun lalu antara Bagnaia dan Martin. Saat itu, tidak ada yang perlu dipertaruhkan. Bahkan jika mereka mengeluarkan perintah tim sekarang, mengapa para pembalap yang akan pergi harus menurutinya? Mungkin Bagnaia dan Márquez, tapi apa yang bisa menjadi perintah mereka? Bekerja sama untuk menjatuhkan dua pembalap lainnya?

Ada cara untuk menguntungkan Bagnaia, meski tidak se-ekstrim merusak mesin, namun pada dasarnya memiliki efek yang sama: sabotase mekanis. Misalnya, memberikan upgrade kepada Bagnaia yang tidak diberikan kepada dua pembalap lainnya.

Di masa Rossi, Michelin sering menyediakan ban khusus yang hanya cocok untuknya di lintasan tertentu, hal ini bisa ditanyakan pada Casey Stoner. Tapi saat ini, hal seperti itu tidak mungkin. Itu pekerjaan untuk seorang Machiavelli modern. Apakah ada orang di Ducati yang begitu manipulatif dan licik? Pertanyaan itu mungkin sebaiknya tidak dijawab.