 |
| Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images |
Pembalap Movisatar Yamaha, Maverick Vinales baru saja diperpanjang kontraknya. Namum Yamaha dikritik kerena terlalu dini melakukan hal itu. Bos Yamaha, Lin Jarvis tidak meyesali keputusannya dan malah membela pembalapnya itu.
Meskipun performanya menurun di paruh kedua musim 2017, tetapi Yamaha resmi memperpanjang kontrak Vinales pada akhir Januari 2018. Mungkin penilaian Yamaha melihat dari hasil akhir klasemen pembalap musim 2017 dimana pembalap Spayol itu menempati posisi ketiga setelah Marc Marquez dan Andrea Dovizioso.
Di tes pramusim 2018, pengganti Lorenzo itu masih mengalami masalah. Dibanding rekan satu timnya, Valentino Rossi yang bisa menjadi tercepat di salah satu tes. Seri pertama Losail Qatar, Vinales keteteran dan tidak bisa bertarung memperebutkan podium dan akhirnya finis keenam.
Data itu yang membuat pemnggemar MotoGP menilai keputusan Yamaha memperpanjang kontrak terlalu dini. Padahal kontrak pertama Vinales masih akan habis di akhir 2018. Namun menurut Jarvis itu sudah keputusan tepat.
"Vinales memang belum menunjukkan hal yang positif dari tes pramusim. Di seri pertama Dia juga bermasalah dengan motor. Suatu pencapaian bagus start dari posisi 12 dan finis keenam"ucap Jarvis dikutip Motorcyclenews.
"Masalah kontrak, kami tidak melihat Vinales sekarang, tapi melihat potensinya di masa depan. Untuk saat ini Dia memang masih harus banyak memahami motor"tutup Jarvis (se)
Tidak ada komentar:
Write Comment